STAFF BULETIN AL-MANSHUROH - AMBON

Diterbitkan oleh: Yayasan Abu Bakr Ash-Shiddiq, BTN Kebun Cengkeh Blok.B14 No.20, Batu Merah - Ambon. Penasehat: Ust. Abdul Wahab Lumaela, Ust. Abdussalam, Ust. Abu Bakr, Ust. Saifullah, Ust. Shadiqun, Ust. Ismail. Pemimpin Usaha: Didi Dzulkifli, ST. Tim Khusus: Ir. Tris. M, Pemimpin Redaksi: Ibnu Shalih. Redaktur Pelaksana: Adam.Y. Sirkulasi: Yudi.A.H, Abu Khalid, Muadz. Sekretaris Umum: Isra Budi. Bendahara: Andi Ibrohim. Wakil Bendahara: Abu Azzam. Alamat Redaksi: Masjid Abu Bakr Ash-Shiddiq, Kampung Muhajirin (Belakang Perum DPRD). Rekomendasi Kanwil Dep. Agama Nomor: Kw.25.4/4/BA.00/635/2009


Selasa, 28 Juni 2011

49 _ BERIMAN DENGAN HARI AKHIR (Rukun-rukun Iman bag.6) _ Al-Ustadz Saifullah -hafizhahullah_

Hari akhir adalah hari kiamat, yang pada hari tersebut manusia dibangkitkan dari kuburnya untuk dihisab dan dibalas atas amalan-amalannya yang pernah dilakukan sewaktu di dunia. Dikatakan hari akhir (hari yang terakhir) dikarenakan tidak ada lagi hari setelahnya, di mana penduduk jannah sudah menempati tempatnya dan penduduk neraka telah menempati tempatnya. Beriman dengan hari akhir meliputi 3 perkara: 1. Mengimani hari kebangkitan, 2. Mengimani penghisaban (perhitungan) dan balasan amalan-amalan, 3. Mengimani adanya surga dan neraka.
Mengimani hari kebangkitan
Pertama, mengimani hari kebangkitan. Yaitu mengimani dihidupkannya orang-orang yang sudah mati ketika ditiup sangkakala pada kali yang kedua. Orang-orang bangkit menuju Tuhan semesta alam dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian, dan belum dikhitan. l:
Hal ini sebagaimana firman Allah
كَمَا بَدَأْنَا أَوَّلَ خَلْقٍ نُّعِيدُهُ
“Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; Sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya.” (Al-Anbiya’: 104)
Hari kebangkitan adalah perkara yang benar pasti terjadi yang Allah telah menjelaskannya di dalam Al-Qur’an, Rasul-Nya telah menjelaskannya dalam hadits-haditsnya yang shahih, dan ijma’ kaum muslimin telah tegak atas hal ini. Allah berfirman:
ثُمَّ إِنَّكُمْ بَعْدَ ذَلِكَ لَمَيِّتُونَ ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تُبْعَثُونَ
“Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.” (Al-Mu’minun: 15-16)
Nabi Muhammad n bersabda:
يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حُفَاةً غُرْلاً
“Manusia akan dikumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki dan tidak dikhitan” (Muttafaqun ‘alaih)
Kaum muslimin telah berijma’ atas benarnya hari kebangkitan. Hal ini merupakan kandungan hikmah Allah l. Di mana hikmah Allah mengharuskan adanya tempat kembali untuk makhluk ini yang Allah membalas mereka di tempat kembali ini atas apa-apa yang Allah bebankan atas mereka melalui lisan para rasul-Nya. Allah berfirman:
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثاً وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?.” (Al-Mu’minun: 115)
Allah l berfirman:
إِنَّ الَّذِي فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لَرَادُّكَ إِلَى مَعَادٍ
“Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum) Al-Quran, benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali.” (Al-Qashash: 85)
Mengimani hari penghisaban dan pembalasan amalan.
Kedua, mengimani hari penghisaban dan pembalasan amalan. Bahwa manusia akan dihisab (dihitung) amalannya dan dibalas. Hal ini telah dijelaskan oleh Al-Qur’an, hadits-hadits Nabi, dan juga ijma’ kaum muslimin. Allah berfirman:
إِنَّ إِلَيْنَا إِيَابَهُمْ ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمْ
“Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka. Kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka.” (Al-Ghasyiyah: 25-26)
مَن جَاء بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا وَمَن جَاء بِالسَّيِّئَةِ فَلاَ يُجْزَى إِلاَّ مِثْلَهَا وَهُمْ لاَ يُظْلَمُونَ
“Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).” (Al-An’am: 160)
وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئاً وَإِن كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَا حَاسِبِينَ
“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.” (Al-Anbiya: 47)
Nabi n bersabda yang artinya: “Sungguh Allah mendekati orang yang beriman pada hari kiamat kemudian meletakkan penutupnya atasnya dan menutupinya, kemudian berkata: “Apakah kamu akui dosa ini ? Apakah kamu akui dosa ini ?”, hamba itu menjawab: “Iya wahai Tuhanku”, sehingga ketika orang itu telah mengakui dosa-dosanya dan menyangka bahwa dirinya pasti binasa, Allah berkata: “Sungguh Aku telah menutupi dosamu sewaktu di dunia dan Aku ampuni kamu pada hari ini”, kemudian diberikan catatan amalan kebaikan-kebaikannya. Adapun orang kafir dan munafiq, maka mereka dipanggil di hadapan makhluk-makhluk dan dikatakan mereka ini adalah orang-orang yang mendustakan atas Tuhan mereka, ketahuilah laknat Allah atas orang-orang zhalim.” (Muttafaqun ‘alaih)
Dan kaum muslimin telah berijma’ atas benarnya hari perhitungan dan pembalasan amalan. Hal ini merupakan keharusan hikmah Allah l, maka sungguh Allah telah menurunkan kitab-kitab-Nya, telah mengutus rasul-rasul-Nya, telah mewajibkan para hamba untuk menerima apa yang dibawa oleh para rasul dan mengamalkan apa-apa yang wajib diamalkan, telah mewajibkan memerangi orang-orang yang menentang para rasul dan Allah menghalalkan darah-darah mereka, keluarga mereka, dan harta-harta mereka, maka seandainya tidak ada penghisaban dan pembalasan atas amalan-amalan sungguh hal tersebut di atas merupakan perkara yang sia-sia, dan Allah disucikan dari kesia-siaan. Sungguh Allah telah mengisyaratkan yang demikian dalam firman-Nya:
فَلَنَسْأَلَنَّ الَّذِينَ أُرْسِلَ إِلَيْهِمْ وَلَنَسْأَلَنَّ الْمُرْسَلِينَ فَلَنَقُصَّنَّ عَلَيْهِم بِعِلْمٍ وَمَا كُنَّا غَآئِبِينَ
“Maka sesungguhnya Kami akan menanyai umat-umat yang telah diutus rasul-rasul kepada mereka dan sesungguhnya Kami akan menanyai (pula) rasul-rasul (Kami). Maka sesungguhnya akan Kami kabarkan kepada mereka (apa-apa yang telah mereka perbuat), sedang (Kami) mengetahui (keadaan mereka), dan Kami sekali-kali tidak jauh (dari mereka).” (Al-A’raf: 6-7)
Mengimani adanya surga dan neraka
Ketiga, yang harus diimani dalam beriman kepada hari akhir adalah mengimani adanya surga dan neraka yang keduanya merupakan tempat yang kekal abadi untuk makhluk. Surga adalah tempat bersenang-senang yang Allah siapkan untuk orang-orang yang beriman lagi bertaqwa, orang-orang yang mengimani apa-apa yang Allah wajibkan untuk diimani, mereka mentaati Allah dan Rasul-Nya, mengikhlaskan agama hanya bagi Allah semata, mencontoh dan mengikuti hanya kepada Rasul-Nya. Dan di dalamnya terdapat berbagai macam kenikmatan yang tidak pernah kelihatan oleh mata, tidak pernah kedengaran oleh telinga, dan tidak pernah tergambarkan oleh hati manusia. Allah l berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُوْلَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ جَزَاؤُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَداً رَّضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadanya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.” (Al-Bayyinah: 7-8)
Adapun neraka adalah tempat siksaan yang Allah siapkan untuk orang-orang kafir lagi zhalim, mereka kufur terhadap Allah dan mereka memaksiati Rasul-Nya. Di dalamnya terdapat berbagai macam siksaan yang tidak pernah terbayangkan oleh benak manusia. Allah l berfirman:
وَاتَّقُواْ النَّارَ الَّتِي أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ
“Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir.” (Ali Imran: 131)
إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ نَاراً أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا وَإِن يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاء كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَاءتْ مُرْتَفَقاً
“Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.” (Al-Kahfi: 29)
إِنَّ اللَّهَ لَعَنَ الْكَافِرِينَ وَأَعَدَّ لَهُمْ سَعِيراً خَالِدِينَ فِيهَا أَبَداً لَّا يَجِدُونَ وَلِيّاً وَلَا نَصِيراً يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ يَقُولُونَ يَا لَيْتَنَا أَطَعْنَا اللَّهَ وَأَطَعْنَا الرَّسُولَا
“Sesungguhnya Allah melaknati orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka api yang menyala-nyala (neraka). Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; mereka tidak memperoleh seorang pelindungpun dan tidak (pula) seorang penolong. Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata: "Alangkah baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul". (Al-Ahzab: 64-66)
Dan juga harus diimani dalam beriman kepada hari akhir apa-apa yang akan dialami oleh seseorang setelah matinya. Semisal:
1] Fitnah kubur: Yaitu pertanyaan untuk mayit setelah dikuburnya, tentang Tuhannya, agamanya, dan nabinya. Maka Allah memberikan ketetapan kepada orang-orang yang beriman dengan kemampuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, orang yang beriman mengatakan: “Tuhanku adalah Allah, agamaku adalah Islam, dan nabiku adalah Muhammad n”. Dan Allah sesatkan orang-orang zhalim (kafir) dia mengatakan: “Hah.. hah.. aku tidak tahu”. Sedangkan orang-orang munafiq atau murtab mengatakan: “Aku tidak tahu, hanya saja aku mendengar orang-orang mengatakan sesuatu maka akupun ikut mengatakannya”.
2] Mengimani adanya nikmat kubur dan adzab kubur. Adzab kubur untuk orang-orang zhalim dari kalangan munafiq dan kafir. Allah berfirman:
النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوّاً وَعَشِيّاً وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ
“Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat (Dikatakan kepada malaikat): "Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat keras." (Ghafir: 46)
Dan dari Zaid bin Tsabit dari Nabi n bersabda: “Seandainya kalian tidak saling menguburkan sungguh aku akan berdoa kepada Allah agar Allah memperdengarkan Adzab kubur yang aku mendengar darinya”, kemudian Nabi n menghadapkan wajahnya seraya berkata: “Berlindunglah kalian kepada Allah dari adzab kubur”, para sahabat berkata: “Kami berlindung kepada Allah dari adzab kubur”, Nabi  n berkata: “Berlindunglah kalian dari fitnah-fitnah yang nampak dan yang tersembunyi”, para sahabat berkata: “Kami berlindung kepada Allah dari fitnah-fitnah yang nampak dan yang tersembunyi”, Nabi n berkata: “Berlindunglah kalian kepada Allah dari fitnah Dajjal”, para sahabat berkata: “Kami berlindung kepada Allah dari fitnah Dajjal”. (HR. Muslim)
Sedangkan nikmat kubur adalah untuk orang-orang beriman lagi jujur dalam keimanannya. Allah l berfirman:
الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu." (Fushshilat: 30)
Dijelaskan dalam hadits dari sahabat Al-Barra’ bin ‘Azib z bahwa Nabi n bersabda tentang orang beriman apabila telah menjawab pertanyaan-pertanyaan dua malaikat dalam kuburnya: “Maka menyeru penyeru dari langit: “Telah benar hamba-Ku, maka bentangkanlah tempatnya di surga, pakaikanlah pakaian dari surga, bukakanlah baginya pintu ke surga”. Berkata perawi: “Maka orang itu merasakan anginnya surga dan harumnya surga dan diluaskan kuburannya sejauh mata memandang.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Buah dari beriman kepada hari akhir
1] Berkeinginan melakukan ketaatan dan bersemangat atasnya karena mengharapkan pahala pada hari tersebut.
2] Takut ketika melakukan maksiat dan memberi dukungan terhadapnya karena takut siksa pada hari itu.
3] Terhiburnya mukmin dari apa-apa yang luput darinya dalam perkara dunia dikarenakan dia mengharapkan nikmat akhirat dan balasannya.

وَ اللهُ أَعْلَمُ ، وَ صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا وَ عَلَى آلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَ التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam