STAFF BULETIN AL-MANSHUROH - AMBON

Diterbitkan oleh: Yayasan Abu Bakr Ash-Shiddiq, BTN Kebun Cengkeh Blok.B14 No.20, Batu Merah - Ambon. Penasehat: Ust. Abdul Wahab Lumaela, Ust. Abdussalam, Ust. Abu Bakr, Ust. Saifullah, Ust. Shadiqun, Ust. Ismail. Pemimpin Usaha: Didi Dzulkifli, ST. Tim Khusus: Ir. Tris. M, Pemimpin Redaksi: Ibnu Shalih. Redaktur Pelaksana: Adam.Y. Sirkulasi: Yudi.A.H, Abu Khalid, Muadz. Sekretaris Umum: Isra Budi. Bendahara: Andi Ibrohim. Wakil Bendahara: Abu Azzam. Alamat Redaksi: Masjid Abu Bakr Ash-Shiddiq, Kampung Muhajirin (Belakang Perum DPRD). Rekomendasi Kanwil Dep. Agama Nomor: Kw.25.4/4/BA.00/635/2009


Sabtu, 25 Desember 2010

05 _ JANGAN GADAIKAN KEYAKINAN ANDA ! _ Ust Abu Bakr -hafizhahullah-

Kehidupan manusia di dunia ini penuh dengan keaneka ragaman, berbagai macam profesi, pekerjaan, atau keahlian, berbeda antara satu dengan yang lainnya. Setiap manusia sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Setiap mereka berusaha untuk meningkatkan kemampuan dan menjadi yang terbaik di bidang-nya. Seorang dokter terus me-lakukan penelitian untuk men-dapatkan terapi pengobatan yang terbaik. Seorang teknisi terus mencari inovasi untuk menghasilkan kendaraan yang canggih. Seorang ahli pertanian terus mencari pe-nelitian untuk mendapatkan kualitas tanamannya yang terbaik. Dan demi-kian seterusnya, semua orang dengan profesinya masing-masing sibuk mencari kesempurnaan dalam bidangnya. U berfirman:
Dan kitapun mengetahui bahwa untuk mendapatkan peng-akuan sebagai kualitas terbaik pada semua bidang ini membutuhkan uji coba secara ilmiah yang mem-buktikan bahwa barang, produk atau hasil tersebut adalah kualitas terbaik. Sebuah obat bisa dikatakan mujarab menyembuhkan tentunya setelah berhasil teruji khasiatnya –dengan keyakinan kita bahwa se-sungguhnya Allahlah yang me-nyembuhkan dan obat itu hanyalah perantara saja-. Seorang insinyur teknik berhasil mendirikan bangun-an gedung pencakar langit, itupun berdasarkan perhitungan secara cermat dan ilmiah, karena kalau tidak tentu saja bisa berbahaya akibatnya, seperti roboh ataupun hancur. Kesimpulannya, bahwa da-lam permasalahan dunia saja se-suatu itu baru mendapatkan pengakuan apabila telah melalui uji coba secara ilmiah, lalu bagaimana dengan permasalahan aqidah kita ? keyakinan kita ? jalan keselamatan kita ? akherat kita ? yang mana permasalahan ini tidak bisa bermain-main di dalamnya, dan lebih berbahaya apabila tidak diperhati-kan. Kalau dalam permasalahan dunia saja tidak bisa diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, terlebih dalam masalah keyakinan, akherat kita, tentu tidak bisa dipercayakan kepada sembarang orang. Tidak bisa sembarangan kita mengambil ilmu tentang aqidah dan keyakinan kita dari orang yang tidak mengerti tentang permasalahan agama. Kalau dalam masalah dunia, akibat yang didapat mungkin sekedar kerugian duniawi saja, akan tetapi dalam permasalah akherat akibatnya lebih berbahaya, ke-senangan atau kesengsaraan yang abadi taruhannya apabila seseorang salah dalam memilih jalan ketika di dunia. Sama dengan permasalahan dunia, dalam permasalahan agama-pun kita membutuhkan pembuktian secara ilmiah untuk kita bisa menyatakan bahwa ini adalah benar-benar jalan keselamatan. Bukti secara ilmiah dalam permasalahan agama tentu saja segalanya harus disandarkan kepada sumber yang benar, yaitu Al-Qur'an dan As-Sunnah dengan pemahaman yang benar. Mengapa harus Al-Qur'an dan As-Sunnah ? Allah
الم * ذَلِكَ الْكِتَابُ لا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ * الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
"Alif laam miim. Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. (yaitu) Mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkah-kan sebagian rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka" (Al-Baqarah: 1-3)
Dalam ayat yang mulia ini Allah U menegaskan bahwa Al-Qur'an adalah petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa, yaitu orang-orang yang beriman dengan perkara ghaib. Dan sudah dimaklumi bahwa perkara agama adalah urusan yang datang dari Allah U, Allahlah yang lebih mengetahui mana jalan keselamatan yang diinginkan oleh-Nya. Iman kepada Allah dan juga perkara-perkara ghaib seperti surga, neraka, alam kubur, hari akhir, hari kebangkitan merupakan ciri-ciri dari orang yang bertaqwa sebagaimana dalam ayat di atas.
Demikian pula As-Sunnah, yaitu apa-apa yang datang dari Rasulullah r merupakan sumber kedua tentang keilmiahan jalan keselamatan tersebut. Allah U menyatakan:
وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى * إِنْ هُوَ إِلا وَحْيٌ يُوحَى
"Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (ke-padanya)" (An-Najm: 3-4)
Diantara para ahli ilmu menafsirkan bahwa Rasulullah r tidak berbicara dengan hawa nafsunya, akan tetapi itu semua merupakan wahyu dari Allah U, dan Rasulullah r senantiasa dibimbing oleh Allah U dan dijaga dari kesalahan-kesalahan (ma'sum).
Oleh karena itu kita yakin dengan firman Allah U yang menyatakan:
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الإسْلامُ
"Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam" (Ali Imran: 19)
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
"Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat ter-masuk orang-orang yang rugi" (Ali Imran: 85)
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإسْلامَ دِينًا
"Pada hari ini telah Aku sempurna-kan untuk kalian agama kalian, dan telah Aku cukupkan kepada kalian nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam itu sebagai agama bagi kalian" (Al-Maidah: 3)
Dan kita pun yakin dengan firman Allah U yang memerintahkan untuk mengikuti jejak Rasulullah r:
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
"Katakanlah: "Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintai dan mengampuni dosa-dosa kalian. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (Ali Imran: 31)
فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
"Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintahnya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa adzab yang pedih" (An-Nur: 63)
Dan juga hadits Rasulullah r:
فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَ سُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ، عَضُّوْا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ
"Maka wajib atas kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk, gigitlah ia dengan gigi geraham" (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad dan Abu Dawud, hasan lighairihi)
مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
"Barangsiapa mengamalkan suatu amalan yang tidak ada perintah dari kami maka amalan itu tertolak" (HR. Muslim)
Dan masih banyak lagi ayat-ayat Al-Qur'an dan hadits-hadits Rasulullah r yang memerintahkan untuk ber-pegang teguh dengan Kitabullah dan Sunnah Rasulullah r.
Jadi dalam beragama kita harus melihat, apakah agama kita, ke-yakinan kita, jalan keselamatan kita bersumber dari Al-Qur'an dan As-Sunnah atau tidak ?.
Inilah yang dikatakan ilmiah dalam beragama, bukti yang nyata bahwa jalan tersebut akan mengantarkan kita kepada keselamatan di dunia dan akherat. Jangan serahkan keyakinan anda kepada orang-orang yang tidak mengerti permasalahan agama, orang-orang yang sekedar menjadikan agama sebagai permainan dan candaan belaka. Hidup di dunia ini hanya sekali, dan di dunia inilah tempat kita berfikir dan mengoreksi diri sebelum timbul penyesalan yang mendalam di akherat kelak.
Semoga Allah U menunjuki kita jalan yang lurus, dan membukakan hati kita untuk mengikuti jalan-Nya yang lurus tersebut.

Wallahu a'lam

وَ صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam