STAFF BULETIN AL-MANSHUROH - AMBON

Diterbitkan oleh: Yayasan Abu Bakr Ash-Shiddiq, BTN Kebun Cengkeh Blok.B14 No.20, Batu Merah - Ambon. Penasehat: Ust. Abdul Wahab Lumaela, Ust. Abdussalam, Ust. Abu Bakr, Ust. Saifullah, Ust. Shadiqun, Ust. Ismail. Pemimpin Usaha: Didi Dzulkifli, ST. Tim Khusus: Ir. Tris. M, Pemimpin Redaksi: Ibnu Shalih. Redaktur Pelaksana: Adam.Y. Sirkulasi: Yudi.A.H, Abu Khalid, Muadz. Sekretaris Umum: Isra Budi. Bendahara: Andi Ibrohim. Wakil Bendahara: Abu Azzam. Alamat Redaksi: Masjid Abu Bakr Ash-Shiddiq, Kampung Muhajirin (Belakang Perum DPRD). Rekomendasi Kanwil Dep. Agama Nomor: Kw.25.4/4/BA.00/635/2009


Rabu, 13 April 2011

46 _ Wahai Saudaraku ! Marilah Kita Menjadi Golongan Yang Selamat _ Al-Ustadz Abdussalam

saudaraku kaum muslimin -yang semoga Allah merahmati kita semua- sudah menjadi ketentuan sunnatullah yang tidak bisa diingkari oleh manusia bahwa Allah Ta’ala menciptakan manusia tidaklah di atas satu keimanan kepada-Nya atau satu kekufuran kepada-Nya, akan tetapi diciptakan dan dijadikan mereka   berselisih karena suatu hikmah yang bijak dari Al-Kholiq (Pencipta) sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam surat Hud ayat 118-119:
وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ  . إِلَّا مَنْ رَحِمَ رَبُّكَ وَلِذَلِكَ خَلَقَهُمْ وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
“Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat. Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan: Sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya”
Wahai kaum muslimin -yang semoga Allah merahmati kita semua- dari ayat di atas jelaslah bagi kita bahwa Allah telah memberi cobaan kepada kaum mukminin dengan perselisihan dan perbedaan yang terjadi  diantara manusia sebagaimana yang telah difirmankan oleh Allah Ta’ala dalam Surat Al-Furqon: 20
وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً أَتَصْبِرُونَ وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيرًا
“Dan Kami jadikan sebagian kalian untuk sebagian yang lain sebagai cobaan apakah kalian bersabar, dan adalah Tuhanmu Maha Melihat”

Imam Al-Qurthuby berkata: “Yakni bahwa dunia adalah tempat cobaan, maka Allah ingin menjadikan sebagian hamba sebagai cobaan buat sebagian yang lain secara umum untuk semua manusia di antara orang mukmin dan orang kafir”
Al-Hafizh Ibnu Katsir berkata: “Yakni Kami uji sebagian kalian dengan yang lain agar Kami mengetahui siapa orang yang taat dan siapa orang yang durhaka”
Dan Muhammad bin Ishaq berkata dalam menafsirkan firman Allah: Allah berkata: Seandainya Aku berkehendak untuk menjadikan penduduk dunia terhadap para rosul-Ku agar mereka tidak menyelisihi para rosul-Ku niscaya Aku akan perbuat, akan tetapi Aku ingin menguji manusia dengan para rosulnya.
Maka perselisihan yang ada diantara manusia itu sudah ditentukan taqdirnya  secara Kauniy (yakni  didahului oleh ketentuan dan kehendak Allah atas makhluk-Nya yang tidak bisa dihindari) sebagaimana
وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
“Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat”
Dan Imam Thobari dalam tafsirnya mengatakan: “Janganlah kalian wahai kaum mukminin menjadi seperti orang ahli kitab yang telah bercerai berai dan berselisih dalam perkara agama mereka yang telah memerintah dan melarang setelah datang bukti kebenaran dalam perkara yang mereka perselisihkan, dan mereka telah tahu kebenaran dan mereka sengaja untuk menyelisihi perintah Allah karena keberaniannya dalam menentang Allah, maka kalian janganlah berpecah belah  dalam agama kalian seperti mereka dan jangan berbuat seperti mereka dan jangan mengikuti langkah mereka  yang menyebabkan kalian akan terkena adzab Allah seperti mereka”
Dan di samping wajib bagi kaum muslimin untuk menghindari perselisihan yang ada pada manusia baik dalam beragama, beraliran, berpendapat dan bermadzhab maka wajib pula bagi mereka untuk mencari jalan yang benar dalam beragama, berpedoman dalam menjalankan tugas hidup dalam beribadah yang sesuai dengan yang diridhoi  oleh Allah dan rosul-Nya.
Dan jalan kebenaran itu hanya satu dan tidak berbilang sebagaimana firman Allah surat Yunus ayat 32:
فَذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمُ الْحَقُّ فَمَاذَا بَعْدَ الْحَقِّ إِلَّا الضَّلَالُ فَأَنَّى تُصْرَفُونَ
“Maka (Zat yang demikian) itulah Allah Tuhan kamu yang sebenarnya, maka tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu dipalingkan (dari kebenaran)?
Wahai kaum muslimin -yang semoga Allah merahmati kita semua- oleh sebab itu wajib bagi kita untuk mencari satu jalan yang benar di tengah-tengah ujian dan cobaan dalam bentuk keaneka ragaman jalan yang dilalui oleh manusia dalam beragama dan berpendapat. Di sini penulis ingin menyajikan sejumlah keterangan beberapa ayat dan hadits dengan pemahaman dari para ulama ahlisunnah yang menerangkan tentang  satu kebenaran yang telah diikuti oleh Rasulullah r dan para pengikutnya yang setia dengan sunnahnya yang diambil dari keterangan Asy-Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu dalam bukunya tentang Firqatun Najiyah ( golongan yang selamat).
1. Dan  Allah berfirman: "Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah dan janganlah kamu bercerai-berai." (Ali Imran: 103)
"Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah. Yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka." (Ar-Ruum: 31-32)
2. Nabi r bersabda: "Aku wasiatkan padamu agar engkau bertakwa kepada Allah, patuh dan ta'at, sekalipun yang memerintahmu seorang budak Habsyi. Sebab barangsiapa hidup di antara kamu tentu akan menyaksikan perselisihan yang banyak. Karena itu, berpegang teguhlah pada sunnahku dan sunnah Khulafa'ur Rasyidin yang (mereka itu) mendapat petunjuk. Pegang teguhlah ia sekuat-kuatnya. Dan hati-hatilah terhadap setiap perkara yang diada-adakan, karena semua perkara yang diada-adakan itu adalah bid'ah, sedang setiap bid'ah adalah sesat (dan setiap yang sesat tempatnya di dalam Neraka)" (HR. Nasa'i dan  At-Tirmidzi, ia berkata hadits hasan shahih).
3. Dalam hadits yang lain Nabi r bersabda: "Ketahuilah, sesungguhnya orang-orang sebelum kamu dari ahli kitab telah berpecah belah menjadi tujuh puluh dua golongan. Dan sesungguhnya agama ini (Islam) akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, tujuh puluh dua golongan tempatnya di dalam Neraka dan satu golongan di dalam Surga, yaitu Al-Jama'ah" (HR. Ahmad dan yang lain. Al-Hafizh menggolongkannya  hadits hasan)
4. Dalam riwayat lain disebutkan: "Semua golongan tersebut tempatnya di Neraka, kecuali satu (yaitu) yang aku dan para sahabatku meniti di atasnya." (HR. At- Tirmidzi, dan di-hasan-kan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami' 5219)
5. Ibnu Mas'ud meriwayatkan: "Rasulullah membuat garis dengan tangannya lalu bersabda: “Ini jalan Allah yang lurus”, lalu beliau membuat garis-garis di kanan kirinya, kemudian bersabda: “Ini adalah jalan-jalan yang sesat, tak satu pun dari jalan-jalan ini kecuali di dalamnya terdapat setan yang menyeru kepadanya”. Selanjutnya beliau membaca firman Allah: “Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus maka ikutilah dia, janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain) karena jalan-jalan itu menceraiberaikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan oleh Allah kepadamu agar kamu bertakwa" (Al-An'am: 153) (Hadits shahih riwayat Ahmad dan Nasa'i)
6. Syaikh Abdul Qadir Jailani dalam kitabnya Al-Ghunyah berkata: "...adapun Golongan Yang Selamat yaitu Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Dan Ahlus Sunnah, tidak ada nama lain bagi mereka kecuali satu nama, yaitu Ashhabul Hadits (para ahli hadits)"
7. Allah memerintahkan agar kita berpegang teguh kepada Al-Qur'anul Karim, dan agar kita tidak termasuk orang-orang musyrik yang memecah belah agama mereka menjadi beberapa golongan dan kelompok. Rasulullah r mengabarkan bahwa orang-orang Yahudi dan Nasrani telah berpecah belah menjadi banyak golongan, sedang umat Islam akan berpecah lebih banyak lagi, golongan-golongan tersebut akan masuk Neraka karena mereka menyimpang dan jauh dari Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya. Hanya satu Golongan Yang Selamat dan mereka akan masuk Surga. Yaitu Al-Jamaah, yang berpegang teguh kepada Kitab dan Sunnah yang shahih, dan berpegangan dengan amalan para sahabat Rasulullah r .
Adapun Manhaj (pedoman dalam beragama islam) yang ditempuh oleh golongan yang selamat adalah sebagai berikut:
1. Golongan Yang Selamat ialah golongan yang setia mengikuti manhaj (pedoman dalam beragama Islam) Rasulullah r dalam hidupnya, serta manhaj para sahabat sesudahnya, yaitu Al-Qur'anul Karim yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya, yang beliau jelaskan kepada para sahabatnya dalam hadits-hadits shahih. Beliau memerintahkan umat Islam agar berpegang teguh kepada keduanya: "Aku tinggalkan padamu dua perkara yang kalian tidak akan tersesat apabila (berpegang teguh) kepada keduanya, yaitu Kitabullah dan Sunnahku. Tidak akan bercerai-berai sehingga keduanya menghantarku ke telaga (Surga)." (Di-shahih-kan Al-Albani dalam kitab Shahihul Jami')
2. Golongan Yang Selamat akan kembali (merujuk) kepada Kalamullah dan Rasul-Nya tatkala terjadi perselisihan dan pertentangan di antara mereka, sebagai realisasi dari firman Allah: "Kemudian jika kamu berselisih tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan Hari Kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibat-nya." (An-Nisaa': 59)
"Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya." (An-Nisaa': 65)
3. Golongan Yang Selamat tidak mendahulukan perkataan seseorang atas Kalamullah dan Rasul-Nya, realisasi dari firman Allah: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Al-Hujurat: 1)
Ibnu Abbas berkata: "Aku khawatir akan turun kepada kalian batu dari langit. Aku mengatakan: “Nabi  bersabda, sedang kalian mengatakan: “Abu Bakar dan Umar berkata" (HR. Ahmad dan Ibnu 'Abdil Barr)
4. Golongan Yang Selamat senantiasa menjaga kemurnian tauhid. Mengesakan Allah dalam beribadah, berdo'a dan memohon pertolongan, baik dalam masa sulit maupun lapang, menyembelih kurban, bernadzar, tawakkal, berhukum dengan apa yang diturunkan oleh Allah dan berbagai bentuk ibadah lain yang semuanya menjadi dasar bagi tegaknya pemerintah islam yang benar. Menjauhi dan membasmi berbagai bentuk syirik dengan segala simbol-simbolnya yang banyak ditemui di negara-negara Islam, sebab hal itu merupakan konsekuensi tauhid. Dan sungguh, suatu golongan tidak mungkin mencapai kemenangan jika ia meremehkan masalah tauhid, tidak membendung dan memerangi syirik dengan segala bentuknya. Hal-hal di atas merupakan teladan dari para rasul dan Rasul kita Muhammad r .
5. Golongan Yang Selamat senang menghidupkan sunnah-sunnah Rasulullah r , baik dalam ibadah, perilaku dan dalam segenap hidupnya. Karena itu mereka menjadi orang-orang asing di tengah kaumnya, sebagaimana disabdakan oleh Nabi r : "Sesungguhnya Islam pada permulaannya adalah asing dan akan kembali menjadi asing seperti pada permulaannya. Maka keuntungan besar bagi orang-orang yang asing." (HR. Muslim)
Dalam riwayat lain disebutkan: "Dan keuntungan besar bagi orang-orang yang asing. Yaitu orang-orang yang (tetap) berbuat baik ketika manusia sudah rusak." (Al-Albani berkata: "Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Amr Ad-Dani dengan sanad shahih")
6. Golongan Yang Selamat tidak berpegang kecuali kepada Kalamullah dan Kalam Rasul-Nya yang maksum, yang berbicara dengan tidak mengikuti hawa nafsu. Adapun manusia selainnya, betapapun tinggi derajatnya, terkadang ia melakukan kesalahan, sebagaimana sabda Nabi r : "Setiap Bani Adam (pernah) melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah mereka yang bertaubat" (Hadits hasan riwayat Imam Ahmad)
Imam Malik berkata: "Tak seorang pun sesudah Nabi r melainkan ucapannya diambil atau ditinggalkan (ditolak) kecuali Nabi r (yang ucapannya selalu diambil dan diterima)."
7. Golongan Yang Selamat adalah para ahli hadits. Tentang mereka Rasulullah r bersabda: "Senantiasa ada segolongan dari umatku yang memperjuangkan kebenaran, tidak merugikan mereka orang yang menghinakan mereka sehingga datang keputusan Allah." (HR. Muslim)
Seorang penyair berkata: "Ahli hadits itu, mereka ahli (keluarga) Nabi, sekalipun mereka tidak bergaul dengan Nabi, tetapi jiwa mereka bergaul dengannya”
(penulis: perlu diketahui oleh kaum muslimin meski golongan yang selamat adalah ahlul hadits namun kaum muslimin bisa menjadi golongan yang selamat dengan mencintai dan mengikuti Ahli hadits dalam beragama karena Rasulullah r bersabda bahwa seseorang akan bersama dengan orang yang dicintainya)
9. Golongan Yang Selamat menyeru kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar. Mereka melarang segala jalan bid'ah dan sekte-sekte yang menghancurkan serta memecah belah umat, yang jalan itu diada-adakan dalam agama dan jalan tersebut menjauhkan dari sunnah Rasul dan sunnah para sahabatnya.
10.Golongan Yang Selamat mengajak seluruh umat Islam agar berpegang teguh kepada sunnah Rasul dan para sahabatnya. Sehingga mereka mendapatkan pertolongan dan masuk Surga atas anugerah Allah dan syafa'at Rasulullah -dengan izin Allah-
11.Golongan Yang Selamat mengingkari peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh manusia apabila undang-undang tersebut bertentangan dengan ajaran Islam. Golongan Yang Selamat mengajak manusia berhukum kepada Kitabullah yang diturunkan Allah untuk kebahagiaan manusia di dunia dan di akhirat. Allah Maha Mengetahui sesuatu yang lebih baik bagi mereka. Hukum-hukum-Nya abadi sepanjang masa, cocok dan relevan bagi penghuni bumi sepanjang zaman. Sungguh, sebab kesengsaraan dunia, kemerosotan, dan mundurnya khususnya dunia Islam, adalah karena mereka meninggalkan hukum-hukum Kitabullah dan sunnah Rasulullah r . Umat Islam tidak akan jaya dan mulia kecuali dengan kembali kepada ajaran-ajaran Islam, baik secara pribadi, kelompok maupun secara pemerintahan. Kembali kepada hukum-hukum Kitabullah, sebagai realisasi dari firman-Nya:
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." (Ar-Ra'd: 11)
12. Golongan Yang Selamat mengajak seluruh umat Islam berjihad di jalan Allah. Jihad adalah wajib bagi setiap Muslim sesuai dengan kekuatan dan kemampuannya.
Wahai kaum muslimin disini penulis ingin menerangkan makna jihad dengan menukil keterangan Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’dy dalam kitab Wujub Ta’awun Bainal Muslimin hal 5: “Jihad ada 2 macam, pertama: jihad yang dimaksud adalah baiknya kaum muslimin dan upaya untuk memperbaiki mereka pada aqidah, akhlak, dan adab serta semua urusan agama dan dunia dan termasuk dalam urusan pendidikan secara ilmiyah. Dan ini adalah pokok dari jihad dan penegak jihad, dan diatas dasar jihad ini akan berdiri makna  jihad yang kedua: yaitu mencegah tindakan orang-orang yang berbuat melampaui batas pada islam dan kaum muslimin dari orang yang kafir dan kaum munafiqin dan semua musuh islam dan mengadakan perlawanan dengan mereka, dan dua makna jihad ini adalah jihad dengan hujjah bukti keterangan dan lisan  dan yang kedua jihad dengan senjata yang sesuai dengan keadaan waktu”
Wahai kaum muslimin, demikianlah uraian ringkas yang telah kami sajikan buat mereka yang ingin mencari kebenaran yang hakiki sebagaimana petunjuk Allah dan Rasul-Nya dengan mengikuti ahli sunnnah semoga kita digolongkan sebagai golongan yang selamat di dunia dan di akherat. Ya Allah, jadikanlah kami termasuk dalam golongan yang selamat (Firqah Najiyah). Dan semoga segenap umat Islam termasuk di dalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam