Sebelum kita mengetahui ayat-ayat Allah yang menjelaskan dakwahnya para rasul marilah kita fahami terlebih dahulu definisi Tauhid, mudah-mudahan dengan demikian kita tidak salah dalam memahami dakwahnya para rasul.
Pengertian Tauhid
Berkata Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin –rahimahullah-: "Adapun Tauhid menurut bahasa adalah isim mashdar dari وَحَّدَ الشَّيْءَ artinya menjadikan sesuatu jadi satu, dan menurut syar'i adalah: Mengesakan Allah U dengan apa-apa yang dikhususkan bagi-Nya dalam perkara Rububiyah (penciptaan, kekuasaan dan pengaturan alam semesta), Uluhiyah (ibadah), serta nama-nama dan sifat-sifat-Nya". [Al-Qaulul Mufid, hal.8]
Tauhid, dakwah para rasul
Tauhid merupakan pokok dakwah-nya para rasul, sebagaimana firman Allah U :
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلا أَنَا فَاعْبُدُونِ
"Dan kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bah-wa tidak ada ilaah (yang diibadahi dengan benar) melainkan Aku, maka sembahlah Aku olehmu sekalian". (Al-Anbiya: 25)
Allah U berfirman:
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولا أَنِ اُعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ فَمِنْهُمْ مَنْ هَدَى اللَّهُ وَمِنْهُمْ مَنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلالَةُ فَسِيرُوا فِي الأرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ
"Dan Kami sungguh telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut (sesembahan selain Allah)", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kalian di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)". (An-Nahl: 36)
Allah U menjelaskan dakwah para rasul tersebut bahwasannya masing-masing rasul mendakwah-kan Tauhid. Allah U berfirman tentang nabi Nuh u :
لَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ فَقَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ
"Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu ia berkata: "Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada ilaah bagi kalian selain-Nya." Sesungguhnya (jika kalian tidak menyembah Allah) aku takut kalian akan ditimpa adzab hari yang besar (kiamat)". (Al-A'raf: 59)
Demikian pula Allah U berfirman tentang dakwahnya nabi Hud u kepada kaumnya:
وَإِلَى عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ أَفَلا تَتَّقُونَ
"Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum 'Aad saudara mereka Hud, ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada ilaah bagi kalian selain-Nya. Maka mengapa kalian tidak bertakwa kepada-Nya?". (Al-A'raf: 65)
Demikian juga Allah berfirman tentang dakwahnya nabi Shalih u:
وَإِلَى ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ
"Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Shalih, ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada ilaah bagi kalian selain-Nya". (Al-A'raf: 73)
Demikian pula Allah U berfirman tentang nabi Syu'aib u :
وَإِلَى مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ
"Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Madyan saudara mereka Syu'aib, ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada ilaah bagi kalian selain-Nya". (Al-A'raf: 85)
Ayat-ayat di atas memberikan faedah bahwasannya dakwahnya para rasul adalah sama, yakni mendakwahkan Tauhid. Dan ayat-ayat di atas menunjukkan pentingnya Tauhid, sehingga Allah U mengutus para rasul dari awal hingga akhir memerintahkan supaya mereka mendakwahkan Tauhid, walaupun dalam hal hukum dan syariat yang diturunkan Allah kepada mereka terjadi perbedaan antara syariat seorang rasul dengan rasul yang lainnya, sesuai dengan kemaslahatan dan hikmah yang Allah U kehendaki atas mereka. Allah U berfirman:
لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا
"Untuk tiap-tiap umat diantara kalian Kami berikan aturan dan jalan yang terang". (Al-Maidah: 48)
Imam Qotadah –rahimahullah- berkata dalam menafsirkan ayat ini: "Syir'atan wa minhajan adalah jalan dan metode (sunnah) mereka berbeda-beda. Taurat memiliki sunnah tertentu, Injil memiliki sunnah sendiri, Al-Qur'an juga memiliki sunnah sendiri, Allah U menghalalkan padanya apa yang Dia inginkan dan mengharamkan apa yang Dia inginkan, sebagai cobaan agar Dia mengetahui siapa yang taat dan siapa yang bermaksiat. Akan tetapi agama-Nya satu yang tidak diterima selainnya: Tauhid dan ikhlas hanya untuk Allah U, itulah yang dibawa oleh para rasul". Dalam riwayat lain beliau mengatakan: "Agama satu dan syariat berbeda". [Lihat tafsir Ath-Thabari]
Keutamaan Tauhid
Setelah kita mengetahui beberapa ayat yang menjelaskan dakwahnya para rasul yang diutus oleh Allah U kepada kaumnya, berikut ini kami sampaikan beberapa dalil tentang pentingnya tauhid dan keutamaan-nya.
Dalam Al-Qur'an Allah U berfirman:
الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الأمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ
"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuri keimanan mereka dengan kezhaliman, bagi mereka keamanan dan mereka mendapatkan petunjuk". (Al-An'am: 82)
Kezhaliman yang dimaksud dalam ayat ini adalah kesyirikan, sebagai-mana yang ditafsirkan oleh Rasulullah r dalam hadits Ibnu Mas'ud t riwayat Al-Bukhari.
Imam Ibnu Katsir –rahimahullah- menjelaskan ayat ini: "Mereka adalah orang-orang yang meng-ikhlaskan ibadah bagi Allah semata dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, maka mereka adalah orang-orang yang mendapatkan keamanan di hari kiamat dan petunjuk di dunia dan akhirat"
Disebutkan dalam sebuah hadits dari Ubadah bin Ash-Shamit t berkata: Bersabda Rasulullah r :
مَنْ شَهِدَ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ، وَ أَنَّ عِيْسَى عَبْدُ اللهِ وَ رَسُوْلُهُ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَ رُوْحٌ مِنْهُ، وَ الْجَنَّةَ حَقٌّ، وَ النَّارَ حَقٌّ أَدْخَلَهُ اللهُ الْجَنَّةَ عَلَى مَا كَانَ مِنَ الْعَمَلِ
"Barangsiapa bersaksi bahwasan-nya tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya, dan bersaksi bahwasannya nabi Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya, bersaksi bahwasannya nabi Isa adalah hamba Allah dan rasul-Nya dan kalimat-Nya yang Allah lontarkan kepada Maryam dan ruh dari-Nya, bersaksi adanya jannah (surga) itu benar, dan adanya neraka itu benar, maka Allah akan memasukkannya ke dalam jannah menurut apa yang telah dia perbuat dari amalan". (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Ayat dan hadits ini menunjukkan keutamaan orang yang bertauhid, bahwasannya Allah akan memasuk-kan mereka ke dalam jannah diselamatkan dari neraka, men-dapatkan petunjuk di dunia.
Mudah-mudahan Allah U men-jadikan kita semua ke dalam hamba-hamba-Nya yang bertauhid dan mendapatkan apa yang dijanjikan oleh Allah U , amin..
وَ صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam